
Apa Itu Routing? Pengertian, Jenis Serta Cara Kerja Routing - Dalam sebuah jaringan komputer, sebuah host (perangkat) yang terhubung ke dalam suatu jaringan hanya dapat berkomunikasi sesama network ( network address) yang sama. Apabila tujuan paket data berbeda dengan network address host (perangkat) pengirim, maka koneksi atau paket data tersebut tidak akan sampai ke tujuan. Oleh karena itu dibutuhkan yang namanya Routing. Pada artikel kali ini, kami akan membahas apa itu routing, jenis routing serta cara kerja dari routing itu sendiri. Pengertian Routing
Routing merupakan proses penerusan paket data dengan tujuan (network address) yang berbeda dengan melalui jalur (gateway). Adapun perangkat yang dapat melakukan fungsi routing yaitu perangkat layer 3 (Network) seperti router atau switch layer 3. Dengan adanya proses routing, maka perangkat yang terhubung dengan network yang berbeda ataupun tujuan network address yang berbeda dapat saling berkomunikasi, karena paket data tersebut telah diteruskan oleh perangkat yang dapat melakukan fungsi routing seperti router. Routing sendiri terbagi 2 jenis, yaitu static routing dan dynamic routing.
Static Routing
Static routing merupakan routing yang dikonfigurasi secara manual dan bersifat tetap. Routing jenis ini diharuskan konfigurasi secara manual oleh network administrator. Adapun salah satu kelebihan dari static routing ini sumber daya yang dibutuhkan tidak terlalu besar (tergantung rules routing).
Dynamic Routing
Dynamic routing merupakan routing yang bersifat otomatis, artinya routing jenis ini akan melakukan update (pembaruan) informasi routing apabila sewaktu-waktu terjadi perubahan dengan menggunakan protokol routing dan algoritma tertentu. Salah satu kekurangan dynamic routing ini yaitu penggunaan source cpu yang lebih besar.
Cara Kerja Routing
Pada studi kasus kali ini terdapat 3 perangkat diantaranya 2 komputer client dan 1 router, yang masing-masing terhubung pada 1 router yang sama.
Komputer A
- IP address : 192.168.10.1/24
- Netmask : 255.255.255.0
- Gateway : 192.168.10.2
Komputer B
- IP address : 10.10.10.1/24
- Netmask : 255.255.255.0
- Gateway : 10.10.10.2
Router
- IP address : 192.168.10.2/24 → Komputer A
- IP address : 10.10.10.2/24 → Komputer B
Pada topologi tersebut diketahui antara komputer A dan komputer B memiliki alamat IP network address yang berbeda sehingga kedua perangkat tersebut secara default tidak dapat saling berkomunikasi. Gateway sendiri merupakan alamat IP address dari router.
Namun Bagaimana agar kedua komputer tersebut dapat saling berkomunikasi? Yup, disini ada penggunaan gateway yang mana fungsinya ketika komputer melihat tujuan dari alamat IP paket data tersebut berbeda, maka otomatis komputer akan meminta bantuan ke gateway (router) untuk meneruskan (routing) ke alamat IP tujuan. Sehingga nantinya paket data tersebut akan transit (berhenti sementara) di router, kemudian router akan meneruskan paket data ke tujuan.
Perlu diperhatikan, apabila paket data yang akan dikirim ke tujuan memiliki alamat IP network yang sama, maka penggunaan gateway disini tidak diperlukan.